Annyeonghaseyo!!! おはよう, Buenas Tardes, Guten Tag, Good Night.. Watashi no burogu e yōkoso~(◕ ω ◕)ノ♥~
Senin, 01 November 2010
HOSHI AKARI~ Chapter 3
“Aku perhatikan setiap pria itu kemari, wajahmu selalu kelihatan berbinar nak” kata Paman Nakamura
“ah, apa sih paman ini. Aku…aku biasa2 saja. Sudah ya Paman, aku mau kedalam dulu. Permisi” kataku menyudahi pembicaraan
“dasar anak muda” kata Paman sambil berjalan ke ruangannya
(di dalam dapur)
**ah, kenapa bisa seperti ini sih?. Kataku dalam hati**
“Hey!” suara Eun Seok membuyarkan lamunanku.
“kamu kenapa?” tanyanya
“um, tidak apa2 kok J” jawabku
##
(Di Kelas)
“Hai Nobi” sapa seeorang
“eh, siapa Nobi?” tanyaku
“ya kamulah” jawab Yamazaki, Aku hanya tersenyum
“um, kamu nggak keluar?”
“nggak, aku lebih enak dikelas saja”
“Boleh aku menemani?” tawarnya
“Eh…”
Tiba2 Yamazaki mendekatkan kursinya ke kursi ku
“Nah, beginikan lebih enak” katanya
“hahaha kamu ini” sahutku, “kenapa kamu pindah kesini?” tanyaku memulai pembicaraan
“masa kerja ayahku sudah habis disana, makanya kami kembali kesini” jawabnya
“oh begitu. Apa disana menyenangkan?” tanyaku lagi
“ya lumayan. Tapi tidak semenyenangkan disini” katanya
Tiba2 Yamazaki mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya.
“ini untukmu” katanya sambil memberikan sebuah bungkusan permen coklat
“terimakasih…” kataku dgn pelan sambil menatap permen itu
“kenapa?” Tanya yamazaki
“Aku…Aku jadi teringat mendiang Ayahku. Dulu, ketika aku kecil Dia suka sekali memberiku permen coklat ini setiap dia pulang bekerja” jawabku dengan senyum kecil
“maaf Nobi, aku tiidak bermaksud….”
‘haha sudahlah, tidak apa2 kamu tidak perlu jadi bersalah seperti itu”
Sepanjang istiraat aku dan yamazaki bercerita2, tapi saying sekali Megumi hari ini tidak masuk sekolah. Coba kalau ada dia, pasti bias sampai terbawa mimpi :D
##
Seminggu berlalu. Kini aku semakin dekat dengan yamazaki, ntah apa yang membuatku jadi merasa nyaman berada di dekatnya. Dia juga sering dating ke kedai tempatku bekerja. Ya, walau hanya untuk minum teh saja.
“Nozomi, Ayah dan Ibku mengajak mu untuk pergi liburan bersama kami, kamu mau ikut kan?” kata megumi
“pergi liburan? Tanyaku
“iya liburan, kita ajak adikmu juga” jelas megumi
“aku sangat ingin, tapi..aku juga tidak bisa meninggalkan pekerjaan ku” kataku
“kamu kan bisa minta ijin beberapa hari pada Paman Nakamura. Ayolah” pintanya
“baiklah, akan aku coba bicara pada Paman” jawabku
“wah, benarkah? Arigato” kata megumi langsung memelukku.
##
Beberapa hari kemudian, akhirnya aku memutuskan pergi liburan dengan keluarga Tachikawa. Aku sangat senang karena bisa sedikit menyegarkan pikiranku.
“nee-san, memangnya kita mau liburan kemana?” Tanya adikku
“nee-san juga tidak tahu sayang” jawabku sambil menunggu di jemput oleh keluarga megumi.
Tidak berapa lama, bunyi klakson mobil terdengar di depan rumahku dan teriakan megumi memanggil namaku. Aku dan misaki segera keluar dan mengampiri mobil tersebut.
“semuaya sudah siap?” Tanya Ayah megumi
“Ya!” kami semua bersorak, kecuali kakaknya megumi yang duduk di kursi belakang.
Seperti biasa dia terlihat murung. Begitulah ekspresinya setiap aku melihatnya.
Sepanjang perjalanan aku memperatikan Misaki, dia terlihat amat senang dari biasanya.
**Maaf misaki, nee-san belum bisa memenuhi semua kebutuhanmu, memberimu kebahagiaan seperti anak lain seusiamu. Tapi, nee-san akan berusaha. Kataku dalam hati**
Beberapa jam kemudian.
Kami semua terlihat lelah karena duduk terlalu lama di mobil. Sampailah kami disebuah Resort milik keluarga Megumi. Tempatnya begitu indah, suasanya tenang dan udaranya masih begitu segar. Aku diantar salah satu pegawai resort itu ke kamarku, ternyata kakaknya megumi kamarnya ada disebelahku, jadi kami berjalan bersama. Tapi ya hanya ada suara langkah kaki yang terdengar sepanjang itu.
“nee-san, aku mau istirahat saja” kata misaki
“oh yasudah kalau kamu mau istirahat” jawabku
Sementara misaki istirahat, aku menikmati suasana tempat ini, begitu indah. Aku berdiri di balkon kamarku dan sesekali tersenyum2 sendiri. Aku melihat kakaknya megumi juga sedang berdiri di balkon kamarnya, aku tersenyum kearahnya ketika ia melihatku.
##
Malam tiba, aku dan adikku setra keluarga Tachikawa makan malam bersama. Setelah itu kami semua tidur.
##
Esok paginya.
Aku dan megumi pergi jalan2 bersama, sedangkan misaki ikut bersama Ibu dan adiknya megumi.
Di tengah jalan2 kami…
“Nobi”
“eh..” aku kaget ketika megumi memanggilku begitu, karena itu panggilan yang yamazaki berikan untukku
“hahaha, aku menirukan yamazaki” katanya, aku hanya tersenyum dan dia mulai bercerita tentang perasaan yang dia rasakan pada yamazaki sepanjang perjalanan.
##
Siang itu aku sangat panikkarena tiba2 misaki tidak ada dikamarnya sedangkan ibu dan adiknya megumi sudah pulang. Aku mencari2 ke seluruh ruangan yang ada di resort itu, tapi tidak kutemukan misaki. Aku begitu ketakutan kalau sampai misaki kenapa2.
Ayah dan ibu megumi juga membantu mencari.
Hari sudah sore dan hamper gelap tapi misaki belum juga kembali, aku semakin ketakutan dan pikiran ku jadi tidak karuan, aku terus mondar-mandir sudah seperti seterika. Megumi coba menenangkan aku, tapi aku tidak memperhatikannya.
Tiba2 terlihat ada seseorang berlari dari balik bukit kecil dan ternyata itu….Misaki
“Syukurlah” kataku dan dengan cepat aku berlari mengampirinya dan tak terasa air mataku jatuh.
“kamu kemana saja? Nee-san sangat mengkhawatirkanmu”
“tadi waktu aku pulang, nee-san belum pulang. Jadi aku main di dekat kolam ikan disana, lalu ada kakak itu menemaniku dan mengajak aku memancing ikan ini” katanya menjelaskan sambil menunjukan ikan yang ia dapat
“kamu tahu nee-san sangat mengkhawatirkanmu? Harusnya kamu tunggu sampai nee-san pulang. Lain kali kamu jangan seperti ini misaki, nee-san takut” kataku sambil memeluk misaki
Tak lama kemudian keluarga tachikawa menghampiri kami dan ayah megumi langsung memarahi putranya itu karena perbuatannya membuat banyak orang khawatir.
“aku hanya mengajaknya pergi memancing” jawab Miyamoto ketika ia ditanya ayahnya.
Aku masih memeluk misaki, dan membawanya kembali ke kamar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar